HIDUP DI DUNIA INI HANYA 3 HARI
ms bandaaceh | Tanggal 30 November, 2017 | Jam 7:47 am | Kategori Berita,Uncategorized | Jumlah Pembaca : 22514 Pembaca
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
Puji dan Syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadhirat Ilahi Rabbi ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA, yang telah memberikan kekuatan kesehatan iman lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di Mushalla yang kita cintai ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT.
Shalawat dan Salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan alam Nabi kita MUHAMMAD SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, yang telah menngantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang moderen, yg penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.. AMIN YA RABBAL ‘ALAMIN.
Untuk bintal (bimbingan mental) yang diadakan di Mushalla MS Banda Aceh kali ini akan diisi oleh Drs. Mazharuddin, MH (Wakil Ketua MS Banda Aceh). Dengan judul “ MEMPERSIAPKAN HARI ESOK YANG LEBIH BAIK LAGI “.
Hadirin para pembaca yang dirahmati ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA.. Waktu merupakan perjalanan hidup yang kita pun tidak tahu kapan berakhirnya. Apabila kita menyadari bahwa kita hidup hanya 3 hari maka kita akan melakukan yang terbaik dalam hidup kita. Hidup menjadi lebih semangat dan penuh dengan ketenangan. Sumber ketenangan yang paling baik adalah agama. Hal ini diibaratkan karena hidup di dunia sangatlah singkat sehingga harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kehidupan yang hakiki adalah kehidupan akhirat. Sedangkan, dunia adalah alam menuju akhirat yang membuat kita harus mengumpulkan bekal untuk di akhirat.
Hari yang pertama yaitu “KEMARIN”. Hari kemarin adalah masa lampau yang telah kita lalui. Satu hal yang tidak dapat kita lakukan adalah kembali pada masa lalu yang telah terjadi. Kita tidak dapat mengubah apa pun yang sudah terjadi. Kita tidak dapat menarik perkataan yang pernah diucapkan. Bahkan kita tidak dapat menghapus masalah ataupun mengulangi kegembiraan yang pernah kita rasakan. Lalu apa yang bisa kita lakukan? yang berlalu biarlah berlalu. Karena kita sudah tidak bisa memutar waktu dan kembali ke masa lalu. Oleh karena itu kita harus selalu melakukan kebaikan terhadap sesama makhluk, perbanyaklah amal ibadah kita.
Hari yang kedua yaitu “HARI INI ”. Pintu masa lalu sudah tertutup dan pintu masa depan juga belum tiba. Satu hal yang pasti adalah hari ini. Kita dapat mengerjakan banyak hal hari ini. Namun hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan di hari esok. Hiduplah untuk hari ini karena masa depan dan masa lalu hanyalah permainan pikiran yang sangat rumit. Hidup dengan apa adanya akan membuat kita lebih bahagia dalam menjalani hidup. Hari ini adalah hal yang abadi sehingga manfaatkan sebaik mungkin, Oleh karena itu kita harus selalu melakukan kebaikan terhadap sesama makhluk, perbanyaklah amal ibadah kita. Yang kita lakukan hari ini akan diminta pertanggung jawaban oleh ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA
Hari yang ketiga yaitu “HARI ESOK” Allah telah mengatur dunia ini dengan penuh rahasia. Tidak ada satu orang pun yang mengetahui nasibnya satu hari kemudian, bahkan tidak untuk satu detik kemudian. Kita tidak pernah tahu apa yang terjadi hingga matahari terbit di esok hari. Kita pun tidak dapat melakukan apapun di esok hari. Tak ada yang menjamin bahwa kita besok dapat merasakan senang dan sedih. Bahkan belum tentu kita bertahan hingga esok hari.
Hadirin yang dirahmati ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA. Dalam hadits RASULULLAH SHALLALLAHU ‘ALAIHI WASALAM disebut kan :
الدُّنْيَا مَزْرَعَةُ الآخِرَةِ
Yang artinya : Dunia adalah ladang Akhirat
Dunia adalah laksana tempat bercocok tanam, manusia dikirim kedunia ini untuk bercocok tanam dan bekerja keran untuk memperoleh hasil yang akan dinikmatinya diakhirat kelak, apa yang ditanamnya didunia itulah yang akan dinikmatinya di hari akhirat nanti, bila dia menanam keburukan maka dia akan memanen keburukan, bila dia menanam kebaikan dan amal shaleh, maka dia akan menikmati hasil amalanya tersebut. Marilah kita semua memanfaatkan waktu yang diberikan oleh yang Maha Kuasa dengan berbuat amalan-amalan yang baik,dunia ini hanya kenikmatan sesaat, janganlah kita semua terlalu mengejar dunia karena kita semua akan kembali kepadaNYA.
Perbanyaklah bekal yang akan kita bawa ketika kembali kepadaNYA, dunia ini hanya sementara, apa yang telah kita tanam di dunia itulah yang akan kita bawa sebagai bekal di kehidupan yang kekal abadi. Sekecil apapun dan sebesar apapun amalan kita itu yang akan kita nikmati kelak. Dalam surah Al-Zalzalah ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ *
وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ *
Yang artinya:
-Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya.
– dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.
Para hadhirin Rahimakumullah, marilah sama kita bertawakkal kepada ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA, perbanyak amal ibadah, instropeksi diri sendiri, apakah kita sudah siap dengan hisab di hari akhirat. Persiapkan segala amal ibadah kita untk bekal kembali kepadaNYA. Demikianlah BINTAL untuk hari ini, HADANALLAH WA IYYAKUM AJMA’IN
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Komentar
Alhamdulillah*
Tulisan,ulasan yang sangat baik.
Sederhana dalam uraiannya, enak dibaca,
dan dapat dicerna/dipahami dengan mudah, namu memang tetap memerlukan keikhlasan dan khusu’an dalam membacanya.
Terima kasih banyak yang sedalam-dalamnya.
WassalamWrWb*
Alhamdulillah pencerahan ini, bermanfaat bagi saya keluarga dan anak cucu saya., Amin ya rabbal Alamin,