KETUA MAHKAMAH SYAR’IYAH BANDA ACEH SOSIALISASI MAKLUMAT KETUA MAHKAMAH AGUNG RI
ms bandaaceh | Tanggal 2 Desember, 2017 | Jam 7:56 am | Kategori Berita,Uncategorized | Jumlah Pembaca : 98 Pembaca
Ketua Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh melaksanakan sosialisasi Maklumat Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1/Maklumat/KMA/IX/2017 tentang Pengawasan dan Pembinaan Hakim, Aparatur Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya.
Rapat Sosialisasi yang mengambil tempat di aula Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh tersebut dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 15 September 2017 yang di pimpin langsung oleh Bapak Ketua Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, Drs. Misran. SH. MH. dan diikuti oleh Wakil Ketua Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, Panitera, Sekretaris, Pejabat Struktural dan fungsional serta seluruh pegawai Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh. Acara tersebut berlangsung pada pukul 14.15 Wib. dan selessi tepat pada pukul 15.30 Wib.
Ketua MS Banda Aceh Drs. Misran, S.H., M.H. mengatakan akhir-akhir ini Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya tercoreng dengan prilaku segilintir oknum aparat peradilan. Oleh karena itu, Ketua Mahkamah Agung RI mengeluarkan Maklumat Nomor 1/Maklumat/KMA/IX/2017 yang mengingatkan kemabali Aparatur Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di Bawahnya agar tidak lagi melakukan hal-hal yang merendahkan wibawa, kehormatan dan martabat Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya. Saya mengingatkan kepada seluruh Hakim dan aparatur Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat mencoreng wibawa Mahkamah Agung, seperti pungli, suap, gratifikasi dan lain sebagainya. Jika ini terjadi di Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh, maka saya selaku pimpinan tidak mentolerir sedikitpun dan resiko ditanggung sendiri. Ujar Ketua.
Selanjutnya, Ketua memerintahkan seluruh Hakim dan jajaran kepaniteraan dan jurusita untuk mengamalkan Kode Etik dan Prilaku Hakim serta Kode Etik Panitera dan Jurusita agar terhindar dari perbuatan yang merendahkan wibawa, kehormatan dan martabat Mahkamah Agung dan Badan Peradilan di bawahnya.
Di akhir rapat Ketua Mahkamah Syar’iyah Banda Aceh berharap agar dalam melaksanakan tugas, harus ada kerja sama yang baik antar unit kerja, baik itu Hakim, PP dan pegawai serta hindari kontak langsung dengan para pihak yang berperkara agar tidak timbul fitnah.
Tepat jam 16.00 Wib rapat ditutup setelah sebelumnya dibuaka sesi tanya jawab.