MENSYUKURI NIKMAT YANG TELAH DIBERIKAN OLEH ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA - Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh
Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh
Selamat Datang di Website Mahkamah Syar'iyah Banda Aceh | Berkomitmen Untuk Mensukseskan Pembangunan Zona Integritas (ZI) Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM)

MENSYUKURI NIKMAT YANG TELAH DIBERIKAN OLEH ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA

ms bandaaceh | Tanggal 30 November, 2017 | Jam 7:50 am | Kategori Berita,Uncategorized | Jumlah Pembaca : 16111 Pembaca

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ

Puji dan Syukur marilah sama-sama kita panjatkan kehadhirat Ilahi Rabbi ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA, yang telah memberikan kekuatan kesehatan iman lahir dan batin kepada kita semua, sehingga kita dapat berkumpul di Mushalla yang kita cintai ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah SWT.

Shalawat dan Salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan alam Nabi kita MUHAMMAD SHALLALLAHU ‘ALAIHI WA SALLAM, yang telah menngantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju pada peradaban hidup yang moderen, yg penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak.. AMIN YA RABBAL ‘ALAMIN.

Untuk bintal (bimbingan mental) yang diadakan di Mushalla MS Banda Aceh kali ini akan diisi oleh Drs. H. Idris Budiman (Hakim MS Banda Aceh) dengan tema :

“MENSYUKURI NIKMAT YANG TELAH DIBERIKAN OLEH ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA DENGAN SEBAIK-BAIKNYA”

Hadirin para pembaca yang dirahmati ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA..

Dalam Surah AN-NAHL ayat 78 ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA berfirman :

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Yang artinya :

Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

Allah dalam ayat ini mengisyaratkan ciri khas manusia yang paling penting dan paling bernilai, yakni kemampuan berpikir dan mencerna sesuatu. Allah berfirman, ketika kamu lahir dari perut ibumu, kamu tidak mengetahui sesuatu pun dan apa yang kamu ketahui saat ini dicerap dengan bantuan mata, telinga dan akal yang diberikan oleh Allah kepada kamu. Lalu mengapa kita tidak mensyukurinya ?

Dari ayat tadi terdapat dua pelajaran yang dapat dipetik:‎

1. Mengingat kembali kekurangan di masa lalu dapat menghidupkan kembali semangat manusia untuk bersyukur. Oleh karenanya, kita diperintahkan untuk menengok masa lalu agar selalu bersyukur.

2. Rasa syukur sejati akan nikmat mata, telinga dan akal adalah dengan menuntut ilmu. Karena Allah berfirman, “Kalian tidak mengetahui, Aku yang memberikan mata, telinga dan akal agar kalian bersyukur, yakni tuntutlah ilmu.

Maka oleh karena itu, kita dituntut untuk selalu bersyukur dan tidak sombong,angkuh dan sebagainya, karena apa yang kita miliki semua milik ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA.

Dalam surah AL-A’RAF AYAT 179 ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA juga berfirman :

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ.

Yang artinya :

Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

Pada kenyataannya penghuni neraka jahanam itu adalah terdiri dari bangsa jin dan manusia, kalau syetan sudah tentu mereka akan masuk kedalam neraka karena merekan telah dikutuk oleh Allah. Pertanyaan kita menyikapi ayat tersebut adalah “ mengapa manusia yang dikatakan makhluk yang paling sempurna seperti yang Allah wahyukan dalam Q.S,At-tiin ayat 4 yang artinya “sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam wujud yang sebaik-baiknya” bisa-bisanya masuk kedalam neraka? Jawabannya ada pada lanjutan kalimatnya, dalam ayat tersebut diterangkan bahwa manusia dan jin yang akan dimasukan kedalam neraka jahanam itu adalah mereka yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

– Mempunyai hati tetapi tidak dipergunakan untuk memahami (ayat-ayat Allah),

Ini adalah salah satu cirri mereka yang akan mendiami neraka jahanam, dan sifat seperti ini saat ini sudah sangat banyak terlihat pada diri manusia. Mereka tidak pernah menggunakan hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah melainkan mereka isi hatinya dengan mempertebal dinding sifat-sifat tercelanya, padahal jika kita perhatikan salah satu hadist nabi yang artinya “ada segumpal daging yang apabila hati itu bersih maka bersih pulalah ia dan sebaliknya jika segumpal daging itu kotor maka kotor pulalah diri orang itu”. Hal ini menjelaskan kepada kita untuk selalu menjaga kesucian hati kita yaitu salah satu caranya dengan memahami ayat-ayat Allah, maka insya Allah apabila hati kita diisi dengan hal tersebut maka hati kita pun akan selalu di lindungi oleh Allah dan manusia itu akan selalu memunculkan aura yang baik dalam kehidupannya. Maka kita pun yang merasa ingin menjadi manusia yang baik sesuai dengan keinginan Allah maka kita harus menyibukan diri kita untuk memahami ayat-ayat Allah. Ayat-ayat Allah yang dimaksud meliputi Ayat-ayat yang tertulis contohnya Al-quran, hadist nabi, dan ayat yang tidak tertulis seperti hakikat kehidupan, hakikat takdir, penciptaan alam semesta dsb.

– Mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah),

Mata adalah salah satu nikmat yang allah berikan kepada kita karena dengan mata kita akan bisa melihat dunia dan menikmati akan maha megahnya ciptaan Allah. Namun mata juga bisa menjerumuskan kita kedalam neraka Jahanam apabila kita tidak bisa memanfaatkan mata kita untuk hal-hal yang baik menurut Allah sebagai penciptanya. Dan alternatifnya agar kita terhindar dari neraka jahanam akibat mata kita maka mata kita harus kita pergunakan untuk melihat tanda-tanda kekuasan Allah, karena dengan demikian maka kita akan menyadari betapa dahsyatnya semua ciptaan Allah dan dengan demikian kita akan semakin sadar diri dengan kekurangan kita sehingga selamanya kita akan selalu memuji syukur akan nikmat yang telah di anugerahkan-Nya kepada kita. Begitu pun dalam prakteknya jangan sampai mata kita, kita gunakan untuk melihat apa yang tidak seharusnya kita lihat yang hanya akan membuat madhorot bagi kita. Dengan demikian kita akan terhindar dari pedihnya siksa neraka jahanam.

– Mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakan untuk mendengar (ayat-ayat Allah).

Nikmat yang satu ini pun apabila tidak kita gunakan untuk hal-hal yang baik saja yang sesuai dengan yang Allah perintahkan maka telinga pun bisa menjadi media pengantar kita menuju neraka jahanam yang sangat pedih siksaannya itu. Lalu bagaimanakah agar kita terhindar dari siksa neraka alasan telinga kita? salah satu caranya adalah kita harus selalu menggunakan telinga kita hanya untuk mendengarkan ayat-ayat Allah seperti mendengarkan orang yang sedang membaca Al-qur’an, mendengarkan yang ceramah. dan mendengarkan orang-orang yang selalu berdzikir dan memuji-Nya. Maka dengan begitu insya Allah kita akan selamat dari jeratan api neraka jahanam.

– Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi.

Mereka yang seperti dijelaskan diatas perilaku dalam kehidupannya tidak jauh berbeda dengan binatang ternak yang tidak mempunyai akal pikiran seperti manusia, dan jika sampai kita seperti itu maka celaka dan rugilah kita. Karena kita sudah dilebihkan dengan diberikannya akal pikiran namun kitanya tidak bisa memanfaatkan nikmat tersebut.

-Mereka itulah orang-orang yang lalai

Salah satu indikasi penghuni neraka jahanam itu adalah mereka yang lalai, lalai disini maksudnya adalah lalai dalam melaksanakan perintah Allah, sungguh sangat rugi orang yang seperti itu dan semoga kita terhindatr dari sifat tersebut. Dan cara untuk menghindarkannya ialah kita harus mempunyai semangat yang luar biasa untuk tetap istiqomah berada dijalan yang Allah perintahkan yaitu dengan iman, islam dan ihsan yang sempurna, semoga kita bisa menggapai ridho-Nya,

Para pembaca Rahimakumullah, marilah sama kita bertawakkal kepada ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA. Pergunakanlah apa-apa yang telah diberikan oleh ALLAH SUBHANAHUWATA’ALA dengan sebaik-baiknya dan ditempat yang diridhaiNYA. Persiapkan segala amal ibadah kita untk bekal kembali kepadaNYA. Demikianlah BINTAL untuk hari ini, HADANALLAH WA IYYAKUM AJMA’IN

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

FOTO PEGAWAI
  • Translate »