MAHKAMAH SYAR`IYAH BANDA ACEH MELAKUKAN KUNJUNGAN SOSIAL KEPADA KELUARGA BESARNYA YANG MENDAPATKAN UJIAN
Dipublikasi oleh Kurniawan Widodo | Tanggal 2 Agustus, 2024 | Jam 11:30 am | Kategori Berita | Jumlah Pembaca : 204 Pembaca
Banda Aceh, Kamis, 1 Agustus 2024 | Ketua Mahkamah Syar`iyah Banda Aceh bersama Hakim dan ASN melakukan kunjungan sosial pada hari Rabu, 31 Juli 2024 dan Kamis 1 Agustus 2024. Karena sesuai dengan catatan Ketua sosial bahwa ada beberapa keluarga dari Hakim dan ASN kita yang sedang di opname di RS Meuraxa Banda Aceh, ada sebagiannya sudah pulang dari opname. Dimulai dengan Rabu, 31 Juli 2024, pukul 08.30 WIB, Ketua memimpin kunjungan pertama pada hari ini karena ada salah seorang suami dari Hakim yang sudah beberapa hari di opname. Rumah sakit yang berhadapan dengan Kantor Mahkamah Syar`iyah Banda Aceh ini kelihatan penuh sesak dengan pasien, baik di UGD, poli dan ruang rawat inap. Mungkin hal ini ada kaitannya dengan imunitas tubuh kita tidak siap dengan perubahan cuaca yang panas terik. Sehingga beliau mengatakan kepada pasien bapak Idris Budiman, yang juga pernah menjadi Wakil Ketua di MS Banda Aceh untuk bersabar dan terus berdoa ditengah menjalani ikhtiar ini, dan Insya Allah segera bisa pulang dan berkumpul dengan keluarga di rumah.
Setelah itu rombongan pulang, dan kegiatan dilanjutkan sore harinya di mushalla kantor MS Banda Aceh, dikarenakan pasien sudah pulang kerumah, maka kunjungan sosial diwakili oleh ayah dan ibunya yang bekerja di MS Banda Aceh. Ketua menyampaikan jagalah kesehatan, cuaca memang terik namun tidak ada salahnya dengan cuaca tersebut, jika kita mempersiapkan diri kita menghadapi cuaca ekstrim ini. Ibarat sedia paying sebelum hujan, maka di cuaca yang panas siapkan diri dengan memperkuat imun sehingga tubuh siap beradaptasi.
Di hari Kamis, 1 Agstus 2024, Ketua bersama keluarga besar MS Banda Aceh, melakukan takziah ke Gampong Limpok Kecamatan Darussalam, ke rumah Pak Hadifadhillah Rusli, S.H.I., M.H. (Kasubbag Kepegawaian MS Banda Aceh) karena beberapa minggu yang lalu mertua beliau meninggal dunia di Tasikmalaya. Tradisi di MS Banda Aceh melakukan takziah dengan doa dan kata-kata takziah oleh Ketua sendiri. Musibah kematian adalah masalah waktu, suka tidak suka akan kita jalani dan harus siap kita hadapi. Hari ini mertua saudara kita yang pergi menjumpai Sang Rahman dan Rahim, dan kita akan menyusul. Oleh karena itu setiap kematian adalah pembelajaran bagi kita dan setiap pembelajaran membuat kita semakin cerdas dalam menikmati dan menjalani hidup. Mari kita menjadi orang yang berguna dan produktif dalam bekerja, karena ada waktunya nanti kita sudah tidak produktif lagi. Semoga Pak Hadifadhillah Rusli dan keluarga bisa bersabar atas ujian ini dan kepada kita semua ini adalah pembelajaran yang baik setelah kitab suci. Demikian (FR)
