TIM INOVASI MAHKAMAH SYAR`IYAH BANDA ACEH MELAKUKAN KAJIAN RUTIN
ms bandaaceh | Tanggal 15 November, 2022 | Jam 8:39 am | Kategori Berita | Jumlah Pembaca : 61 Pembaca
Banda Aceh, 15/11/2022 | TIM inovasi yang dipimin oleh Drs Yusri, MH (Hakim MS Banda Aceh) melakukan kajian rutin untuk merumuskan masalah dan percepatan kegiatan inovasi d MS Banda Aceh, terutama menyangkut dengan peningkatan pelayanan publik. Sedianya kajian rutin ini dilaksanakan setiap hari kamis, dan dipimpin langsung oleh Ketua dan wakil Ketua, namun sejak minggu ini dengan mempertimbangan berbagai dinamika yang berkembang dilaksanakan setiap hari selasa, karena Ketua dan wakil Ketua ada agenda kegiatan yang lain, maka pertemuan hari ini dipimpin oleh Drs Yusri, MH.
Kajian hari iini (15/11/2022) adalah melanjutkan pembahasan minggu yang lalu menyangkut dengan Inovasi layanan konseling bagi pihak yang berperkara Permohonan Dispensasi Kawin, cerai talak dan perkara Jinayat. Konseling ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan Phisikologis kepada para pencari keadilan. Dimana MS Banda Aceh mempertimbangkan para pihak selama ini menghadapi problematika phisikologis.. dengan adanya konseling ini kita berharap masyarakat mempunyai kekuatan dalam menghadapi kehidupannya.
Dalam rapat ini, ketua Tim menyampaikan bahwa layanan konseling ini sudah harus segera di implementasikan, mengingat semua perangkat dan kerjasama (MOU) dengan pihak konselor sudah siap. Sehingga kita tinggal menata ruang konseling yang sudah disiapkan oleh Sekretaris melalui kasubbag umum. Sehingga diharapkan mulai minggu depan 3 perkara yang disebutkan diatas sudah dapat terealisasikan dengan baik. jika ini bisa terlaksana maka ini merupakan sebuah terobosan baru yang dilakukan oleh MS Banda Aceh dalam mengikuti dinamika masyarakat kekinian.
Disamping itu layanan Peunajoh Aceh masih terus akan dikaji dan disosialisasikan dikalangan internal, betapa penting menjaga budaya terutama makanan khas Aceh untuk disajikan gratis kepada pencari keadilan dimulai dari pendaftaran sampai ruang tunggu pihak. Budaya penyajian makanan ini adalah bentuk kepedulian kita dalam menjaga budaya Aceh dilingkungan kerja kita, Dalam pertemuan minggu depan akan terus dipertajam sehingga layanan ini juga akan segera di lounching. Demikian (FR)
